Analisis SWOT Kabupaten Purworejo Sebagai Wujud Pertahanan Nasional

BAB I

PENDAHULUAN

1.1       Latar Belakang

Di era globalisasi saat ini informasi menjadi hal yang sangat vital di berbagai bidang di aspek kehidupan. Informasi tersebut dibutuhkan oleh berbagai macam aspek di kehidupan saat ini guna melakukan bahan pertimbangan untuk menghasilkan suatu keputusan atau kebijakan. Dampak dari informasi tersebut dapat menghasilkan berbagai macam tanggapan, baik hanya berupa tanggapan biasa sampai adanya aksi nyata. Penyaringan dari informasi tersebut menjadi hal yang sangat penting, guna menentukan keputusan di masa selanjutnya. Dengan kecanggihan teknologi saat ini informasi seperti apapun dapat masuk dan keluar suatu negara tanpa dapat dibendung atau dihalangi lagi. Mulai dari informasi yang berisi opini hingga fakta nyata di kehidupan. Informasi yang baik dan kuat harus memiliki isi yang sesuai dengan kenyataan dan dapat dipertanggungjawabkan. Disisi lain sebuah informasi dapat menjadi titik awal kemajuan atau bahkan kemunduran bangsa jika tidak adanya pemfilteran terhadap informasi yang masuk ke suatu negara.

Peran aktif dari suatu negara dan warganya dalam melakukan penyaringan informasi menjadi hal penting yang harus dilakukan guna menjaga identitas dan ketahanan nasional. Informasi yang dengan mudah masuk dan keluar tanpa dikendalikan dapat memicu adanya gangguang terhadap stabilitas negara baik dibidang politik, ekonomi, sosial, budaya ,pertahanan dan keamanan suatu negara. Dengan kecanggihan teknologi suatu informasi dapat difilter atau dapat disasarkan ke manapun  tanpa harus langsung terjun langsung. Sikap pemerintah dan masyarakat yang sejalan dan penuh koordinasi dapat membantu menjaga dari serangan luar dan menjaga ketahanan nasional pada aspek pemerintahan terkecilpun. Dengan melakukan analisis SWOT maka akan membantu membuka titik-titik terang tentang kekuatan, kelemahan, peluang dari wilayah tersebut dan kemungkinan ancaman yang dapat mengganggu stabilitas wilayah tersebut. Kabupaten purworejo adalah salah satu pemerintahan otonomi dibawah provinsi, oleh sebab itu akan dilakukan penganalisisan SWOT terhadap wilayah kabupaten purworejo.

1.2       Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dari analisis SWOT kabupaten purworejo adalah untuk mengetahui kekuatan, kelemahan peluang yang ada di wilayah purworejo dan ancaman yang mungkin dapat mengancam stabilitas kabupaten purworejo terkait ketahanan nasional.

BAB II

POKOK PERMASALAHAN

Aspek-aspek penunjang ketahanan nasional dapat dilakukan mulai dari tingkat terbawah yaitu tingkat desa, kemudian diatasnya ada kecamatan, kemudian kabupaten, provinsi hingga tingkat nasional. Perlunya menganalisis suatu pemerintahan akan membantu mempermudah melakukan pertimbangan untuk mencapai suatu keputusan atau kebijakan, agar nantinya kebijakan tersebut dapat sesuai dan fleksibel terhadap kehidupan masyarakatnya tanpa harus melenceng dari tujuan nasional. Analisis SWOT dapat membantu mendeskripsikan tentang aspek-aspek yang dapat mendukung kemajuan pemerintahan serta dapat memperoleh kemungkinan ancaman yang bisa terjadi diwilayah tersebut. Pada akhirnya analisis SWOT dapat membantu dalam pertimbangan penentuan keputusan dan menjadi solusi atas masalah-masalah yang terjadi saat ini agar pemerintah kabupaten purworejo dapat selalu mengikuti arus kemajuan zaman tanpa meninggalkan kearifan lokal dan tetap waspada terhadap kemungkinan ancaman yang bisa terjadi.

BAB III

ISI

Analisis SWOT Kabupaten Purworejo

  • Strength (Kekuatan)
  1. Sudah dibangun markas TNI dan POLRI.

Dengan dibangunnya markas TNI dan POLRI akan lebih mudah untuk mempertahankan wilayah baik menghadapi serangan dari luar maupun mengawasi tindak melenceng dari dalam wilayah.

  1. Terdapat Hansip di masing-masing desa.

Dengan adanya pertahanan sipil (Hansip) akan membantu mengurangi tingkat kejahatan di tingkat desa yang mengancam keamanan dan kenyamanan.

  1. Terdapat Kantor Bupati dan DPRD.

Dengan adanya Bupati serta DPRD maka demokrasi di wilayah purworejo dapat berjalan sesuai tujuan nasional.

  1. Terdapat beberapa Sanggar Kesenian.

Dengan adanya sanggar kesenian maka kebudayaan lokal dapat senantiasa dilestarikan dan menjadi kearifan lokal.

  1. Sudah terdapat banyak SD, SMP, SMA/SMK dan Universitas.

Lembaga pendidikan yang cukup memadai akan membantu menumbuhkan generasi muda bangsa yang berkompeten di bidangnya masing-masing guna menunjang tujuan nasional dan menjaga ketahanan nasional.

  1. Banyak Obyek Wisata.

Dengan banyaknya obyek wisata baik wisata alam, budaya maupun kuliner yang akan berpotensi besar menambahnya pemasukan daerah serta terbukanya lapangan pekerjaan. Sebagai contoh Kota W.R. Supratman, terdapat juga bedug kyai bagelen terbesar di dunia.

  1. Tersedia tempat membeli oleh-oleh / jajanan khas.

Jajanan khas wilayah purworejo yang mungkin tidak dapat ditemui di wilayah lain seperti dawet ireng, durian, kambing etawa, geblek, clorot dsb ,akan menjadi ciri khas dari wilayah purworejo ini agar jajanan senantiasa ada yang beli dan akan terus diproduksi guna menjaga kelestariannya.

  1. Terdapat Museum.

Museum Tosan Aji Purworejo menyimpan benda-benda bersejarah peninggalan zaman dahulu, seperti keris, tombak, arca dsb, yang pada waktu-waktu tertentu dimandikan / di jamas secara terbuka, agar masyarakat dapat secara langsung menyaksikan prosesi jamasan benda-benda pusaka tersebut guna menjaga kelestarian nilai-nilai luhur.

  1. Sering diselenggarakan festival budaya.

Festival budaya dilakukan untuk melestarikan budaya-budaya lokal selain juga memperkenalkannya pada masyarakat lokal maupun dari luar, kesenian jaran kepang, dolalak yang mungkin dulu dianggap mistis, namun di era globalisasi saat ini kesenian tersebut masih dapat di lakukan namun buka lagi sebagi hal mistis namun sudah termasuk kearifan lokal yang perlu dijaga.

  1. Terdapat banyak komunitas.

Banyak komunitas yang terdapat di kabupaten purworejo baik komunitas motor, mobil, musik atapun pecinta alam. Masing-masing dari komunitas tersebut akan sering mengadakan kegiatan atau acara di obyek-obyek wisata di purworejo guna membantu mempromosikan obyek-obyek wisata dan kemudian di share di media sosial agar anak-anak lain juga ikut dan tertarik untuk berkunjung.

  1. Terdapat Paskibra.

Setiap akan dilaksanakannya peringatan HUT RI pasti panitia upacara akan menyeleksi siswa/siswi SMA/SMK untuk menjadi pengibar bendera merah putih dimana dalam seleksi maupun latihan ditanamkan sikap cinta tanah air pada pribadi setiap peserta.

  • Weakness (Kelemahan)
  1. Jalan yang masih banyak rusak.

Jalan yang rusak akan menghambat arus perekonomian di wilayah purworejo, sebagai contoh akses menuju obyek-obyek wisata yang rata-rata masih rusak jalannya dan minim penunjuk arah.

  1. Tidak adanya peta detail obyek wisata.

Minim penunjuk arah ke lokasi wisata menjadi penghambat besar jalannya roda perekonomian di purworejo.

  1. Kurang promosi wisata.

Kurangnya strategi promosi oleh pemerintah menjadi salah satu faktor kurang tereksplornya wisata-wisata alam lokal. Hanya sebagian warga purworejo yang secara sukarela membantu mempromosikannya lewat media sosial.

  1. Rendahnya swadaya masyarakat.

Masyarakat yang cenderung acuh pada pemerintahan juga menjadi faktor kurang majunya SDM di wilayah purworejo. Masyarakat cenderung berjalan apa adanya, tidak ada inovasi atau kegiatan guna meningkatkan kemampuan SDM karna sudah nyaman di zona aman. Rata-rata masyarakat hanya berfikir pada bagaimana besok mereka bisa makan.

  1. Sebagian pemerintahan desa masih tidak proaktif.

Pemerintah desa yang rata-rata juga masih ber-SDM sedang enggan untuk berproaktif membangun desa, rata-rata dari mereka hanya bekerja jika ada kegiatan dan mereka masuk dalan kepanitiaan, karna SDM yang sedang mereka hanya bekerja secara flat/datar , jarang dari mereka yang mau memiliki program-program yang unik dan ribet.

  1. Rendahnya pengetahuan tentang teknologi.

Rata-rata masyarkat pedesaan di wilayah purworejo masih gaptek/gagap teknologi, usia dewasa-lansia jarang yang dapat menggunakan gadget atau teknologi ,padahal pengetahuan teknologi penting untuk pengawasan terhadap perilaku anak meraka yang cenderung lebih melek teknologi, karna di jejaring sosial informasi apapun dapat diakses dengan mudah.

  • Opportunity (Peluang)
  1. Membangun desa wisata.

Dengan banyaknya obyek wisata yang tersebar kabupaten purworejo dapat berpeluang membangun desa wisata baik didalamnya diajarkan kesenian, alam ,outbound dsb. Guna membantu masyarakat meningkatkan SDM dalam pengolahan dan pengelolaan desa tersebut.

  1. Membuat Biro tour obyek wisata wilayah purworejo dan sekitarnya.

Dengan adanya biro perjalanan maka turis lokal maupun dari luar akan lebih mudah untuk menikmati obyek wisata di purworejo, karna mereka tidak perlu susah-susah mencari obyek wisata tersebut dan bahkan pariwisata purworejo yang akan melayani hasrat liburan mereka.

  1. Proyek pemerintah masyarakat melek teknologi.

Teknologi di zaman saat ini sudah menjadi kebutuhan baik di bidang pertanian,peternakan, perikanan, kesehatan bahkan dunia teknologi itu sendiri. Dengan proyek melek teknologi maka masyarkat di wilayah purworejo dapat terus mengikuti kemajuan zaman walaupun mereka memiliki latar belakang bidang masing-masing, implementasi teknologi di bidang-bidang tersebut akan membantu meningkatkan produktivitas masyarakat.

  • Threat (Ancaman)
  1. Sikap apatis di zaman teknologi.

Muda-mudi di zaman teknologi saat ini memang cenderung apatis dengan kehidupan di sekitar meraka, teknologi saat ini mampu mendekatkan yang jauh namun menjauhkan yang dekat, media sosial contohnya mereka lebih suka berinteraksi lewat media sosial dan dengan enggan berbicara secara langsung. Saat mereka berkumpul mereka akan asik dengan gadget dan dunianya masing-masing.

  1. Timbul gerakan radikalisme.

Di pemerintahan kabupaten purworejo yang terlihat aman, tidak menutup kemungkinan menjadi tempat tumbuhnya gerakan-gerakan radikalisme yang mana itu masih sulit di organisir seperti musuh dalam selimut.

  1. Perilaku kriminalitas.

Kriminalitas di semua daerah sudah menjadi momok yang ada dimana-mana, dengan SDM yang masih rendah serta tingginya kesenjangan sosial menumbuhkan pemikiran kelompok-kelompok kriminal guna menghidupi kehidupan mereka lewatjalan yang salah.

  1. Tidak adanya komunikasi masyarakat dengan pemerintah langsung.

Kurang terjalinnya hubungan antar pemerintah dan masyarakat menjadi salah satu tolak ukur keberhasilan pemerintah. Jika terjadi komunikasi dan terjalin hubungan maka akan adanya salang mengkoreksi ,memberi kritik dan saran agar semua kegiatan/ program kerja dapat berjalan berdampingan dengan kehidupan masyarakat.

  • Analisis Strength Opportunities (Kekuatan dan peluang)

Analisis tentang bagaimana memanfaatkan peluang dengan adanya kekuatan. Purworejo memiliki banyak obyek wisata serta keamanan yang memadai juka dibangun desa wisata atau biro perjalanan maka otomatis akan meningkatkan sektor perekonimian serta meningkatkan kemempuan SDM purworejo dalam manajemen dan organisasi.

  • Analisis Strenth Weakness (Kekuatan dan Kelemahan)

Analisis tentang bagaimana mengatasi kelemahan dengan kekuatan yang ada. Sumber daya manusia di kabupaten purworejo masih banyak yang kurang dengan adanya lembaga pendidikan serta lulusan-lulusan yang berkualitas nantinya dapat mengisi kursi di pemerintahan agar mereka tau permasalahan di purworejo tetapi mereka telah memiliki ilmu dan kemampuan dalam rangka membangun purworejo.

  • Analisis Weakness Opportunities (Kelemahan dan peluang)

Analisis tentang bagaimana menutupi kelemahan dengan peluang. Banyak warga yang masih rendah SDMnya, dengan dibangunnya desa wisata maka secara otomatis pemerintahan desa akan mencoba melakukan training, pengorganisasian serta manajemen bersama warga desa untuk mengelola desa wisata tersebut.

  • Analisis Weakness Thread (Kelemahan dan Ancaman)

Analisis tentang bagaimana bertahan mengatasi kelemahan dan ancaman. Sumber daya manusia yang rendah serta adanya kesenjangan sosial maka akan dapat memicu tindak kejahatan maka dari itu mulai ditingkat sekolah ditanamkan pengetahuan sosial dan hukum, disamping TNI dan POLRI melakukan pengawasan dan penyuluhan guna mengurangi tindak kejahatan, begitu juga pemerintah juga masyarkat lingkungan yang turut memberi arahan agar tidak terjadi tindak kejahatan.

BAB IV

Penutup

4.1       Kesimpulan

Dari hasil analisis diatas dapat disimpulkan bahwa pemerintahan purworejo sudah memiliki kekuatan yang besar guna menunjang ketahanan nasional, tinggal bagaimana pemerintah dan pihak-pihak terkait menggandeng masyarakat dalam rangka menjaga dan melestarikan sumber daya di wilayah kabupaten purworejo. Hubungan yang terorganisir antara masyarakat, pemerintah serta pihak-pihak terkait akan mengurangi tingkat perilaku kejahatan dan melenceng dari tujuan nasional.

4.2       Saran

Beberapa hal yang dapat dilakukan pemerintah kabupaten agar dapat meningkatkan ketahan nasional dan mengurangi tingkat kejahatan, yaitu sebagai berikut :

  1. Memperhatikan kinerja pemerintahan ditingkat kecamatan/desa, serta memberikan diklat pada pemerintahan desa terkait ketahan nasional.
  2. Memperbaiki infrastruktur agar masyarakat dapat menikmati pelayanan yang pemerintah berikan.
  3. Melakukan seminar wawasan nusantara dan ketahanan nasional bagi remaja/dewasa ditingkat-tingkat desa yang dilakukan pemerintah kabupaten/kecamatan bersama TNI dan POLRI guna menanamkan cinta tanah air.
  4. Lebih menggalakkan pendidikan karakter di tingkat TamanKanak-kanak, SD, SMP, SMA hingga perguruan tinggi disamping TNI POLRI juga melakukan penyuluhan.

Leave a comment