Contoh Kasus Piranti Interaktif Interaksi Manusia dan Komputer (IMK)

Analisis Piranti Interaktif Presensi Fingerprint PNS Sleman

Pada Interaksi Manusia Dan Komputer

Sebagai Salah Satu Tolok Ukur Kinerja

BAB I

Pendahuluan

Sekda Sleman, dr. Sunartono, M.Kes menyatakan bahwa presensi PNS Sleman dengan menggunakan fingerprint diujicobakan selama 1 bulan untuk kemudian dievaluasi. Selanjutnya dijelaskan bahwa presensi dengan fingerprint atau sidik jari tersebut merupakan salah satu alat bantu, mengingat presensi dengan sidik jari adalah hal yang obyektif dan sebagai bukti yang terekam untuk melihat kehadiran PNS.  Selain presensi, masih banyak lagi alat bantu lainnya untuk memberikan penilaian kepada PNS yaitu melalui kinerjanya, output yang dihasilkannya dan lain-lain. Sidik jari hanyalah salah satu tolok ukur masalah kedisiplinan dalam performance PNS dalam memberikan reward dan punishment. Kalaupun ada yang memanfaatkan presensi sidik jari tersebut misalnya setelah merekam sidik jari kemudian membolos kerja, seorang PNS akan terlihat dari ouput kinerja yang dihasilkannya.

Pemkab Sleman telah mengadakan 48 alat fingerspot yang telah dipasang di masing-masing SKPD dilingkungan Pemkab Sleman dan 17 kecamatan. Satu alat untuk satu SKPD masih dirasa belum memenuhi mengingat waktu yang akan digunakan untuk presensi juga lama. Idealnya satu alat fingerspot digunakan untuk 50 orang PNS. Sebagai misal untuk Sekretariat Daerah yang memiliki 250-an PNS seharusnya terdapat 5 alat fingerspot. Disatu sisi, Pemkab Sleman menyiapkan instrumennya untuk kedisiplinan ini namun disisi lain Pemkab juga dituntut untuk memberikan kelayakan hidup atau kewajaran sebagai  PNS pada umumnya.

Disinggung tentang kesiapan Sleman dalam menerapkan tunjangan kinerja, menurut Sekda untuk teknisnya tidak sulit namun terkendala dengan sosialisasi yang harus dilakukan guna memberi pemahaman kepada stakeholder lain bahwa untuk memutuskan tunjangan kinerja tersebut memerlukan waktu atau proses yang panjang. Sedangkan untuk besaran tunjangan kinerja didasarkan pada hasil kajian, beban kerja serta prestasi yang diperoleh oleh seorang PNS.  Sekda juga menekankan bahwa pada intinya, sistem apapun yang digunakan, kinerja PNS tetap tergantung pada manusianya/ SDM-nya.

BAB II

Analisis Kasus

  • Piranti Input
  1. Fingerprint
Contoh Kasus Piranti Interaktif Interaksi Manusia dan Komputer (IMK)
Contoh Kasus Piranti Interaktif Interaksi Manusia dan Komputer (IMK)

Perangkat sensor fingerprint yang terhubung ke komputer serta aplikasi absensi yang mengkombinasikan secara akurat data-data yangdibaca pada hasil sensor sidik jari. Alat ini dilengkapi dengan kabel USB yang bisa di gunakan untuk menyambungkanke PC dan bisa digunakan untuk mengambil data. Alat menampung lebih dari 1000 templete/1jari dan lebih dari 100000 record. Penggunaan alat ini mudah dipakai oleh orang awam, dengan menempelkan jari pada alat ini maka data dari pengguna atau karyawan secara otomatisakan masuk. Hasil dari penginputan data tersebut akan diperoleh output atau laporan yang akurat dan bisa digunakan untuk laporan bulanan karyawan ke atasan suatu instansi.

Urutan proses yang dilakukan pada sistem biometric fingerprint adalah :

  1. Data asli
  2. Rincian data asli
  3. Titik-titik yang ada
  4. Membuang fitur yang tidak penting
  5. Rincian data yang telah dibuang
  6. Grafik
  • Piranti Output
  1. Monitor
Contoh Kasus Piranti Interaktif Interaksi Manusia dan Komputer (IMK)
Contoh Kasus Piranti Interaktif Interaksi Manusia dan Komputer (IMK)

Monitor pada system presensi digunakan untuk menampilkan gambar sehingga informasi dapat diterima oleh karyawan. Di monitor juga tampilan menu pada system presensi yang ditampilkan, menampilkan cursor mouse, dan menampilkan pemberitahuan sukses atau tidaknya karyawan pada saat presensi.

Monitor juga berfungsi menampilkan data karyawan yang sedang presensi, dan meminimalisir kesalahan saat penginputan ID karyawan saat presensi manual. Waktu saat presensi juga akan ditampilkan dan akan masuk database agar pimpinan atau manajer bisa memantau kerajinan karyawannya.

  1. Printer
Contoh Kasus Piranti Interaktif Interaksi Manusia dan Komputer (IMK)
Contoh Kasus Piranti Interaktif Interaksi Manusia dan Komputer (IMK)

Merupakan solusi untuk sistem absensi yang menggunakan kartu Printer merupakan peralatan output pada komputer yang berfungsi mencetak hasil dari proses komputer ke dalam media kertas. Hasil cetakan dari printer dapat berupa gambar maupun tulisan. Printer merupakan komponen komputer yang digolongkan ke dalam peripheral yang sangat penting untuk membantu kerja manusia. Berdasarkan media cetaknya printer ada beberapa macam, yaitu: printer inkjet, printer laserjet dan printer dotmatrik.

  • Kelebihan dan Kelemahan Fingerprint

– Kelebihan menggunakan Fingerprint:

  1. Menampilkan data otentik.
  2. Sistem absensi yang akurat.
  3. Menunjang kelancaran pelaksanaan tugas.
  4. Menghindari kecurangan, seperti: pulang lebih cepat, titip absen,dll.
  5. Meningkatkan Kinerja Instansi dengan mengoptimalkan Jam Kerja Karyawan atau Pegawainya.
  6. Meningkatkan produktivitas penghitungan dan pelaporan otomatis
  7. Proses data kehadiran cepat dan mudah serta cara penggunaan yang sangat mudah.
  8. Tekhnologi universal untuk segala kebutuhan dan keinginan, untuk siapa saja baik perorangan ataupun instansi pemrintah dan swasta.

– Kelemahan Menggunakan Fingerprint

  1. Tidak bisa dipakai orang yang cacat jari
  2. Dipengaruhi oleh kondisi kulit
  3. Sensor mudah kotor
  4. Ada anggapan seperti aplikasi forensik

 

Daftar Pustaka

http://www.slemankab.go.id/6673/sekda-presensi-sidik-jari-hanya-salah-satu-tolok-ukur-kinerja.slm

Leave a comment